December 23, 2011

Suara

Weby menyenderkan tubuhnya dibalik pintu kamar mandi. Hanya diruang ini ia tidak akan dilihat siapapun, ia yg dgn terpaksa hrs menumpahkan kelemahan yg sebelumnya telah berhasil ditahan selama beberapa jam ...
Sedetik dibalik senyumannya kepada keponakan, sesaat dibalik bukaan buku Paulo Coelho-nya, dan sebentar dibalik tatapan nanarnya ke layar televisi.

Airmata Weby tidak lagi keluar dari mata. Airmata itu skrg berasal dari dada yg telah berwaktu mendesak berontak dan teriak. Namun sebisa mungkin ia menangis tanpa suara.

Kemudian lamat2 Weby mendengar suara yg ia yakini berasal dari jiwa, namun entah jiwa milik siapa. Weby cari suara itu, ia tajamkan telinga, tidak ingin melewatkan pendengaran satu hurufpun. Weby tahu, ia sedang sgt membutuhkan 'sang suara'.

Karena, ingin ia pahami arti hari ini.
Ingin ia miliki jawaban kenapa ada hari ini.
Ingin ia sanggupi pengorbanan hatinya hari ini.

Maka, harus ia dengarkan suara itu ... ;

---
Sayangku,

Jika memang apa yg hendak engkau capai mulai hari ini adalah kebahagiaan yg agung, mengapa masih saja engkau menangis?

Dan jika memang hanya dengan cara seperti hari ini adalah upaya yg terbaik yg engkau bs beri utk masa depan yg agung, mengapa masih saja engkau pilu?

Dan jika pula memang alasan kenapa engkau melakukan hal ini adalah utk mendapatkan jawaban apa peranmu didunia, mengapa masih saja engkau bersedih?

Berbahagialah dengan keputusan yg telah engkau pilih, Sebab memang hanya dengan begitu, engkau akan mencapai tujuan2 agung dlm hidupmu;

Bagaimanapun, ini bukan urusan antara engkau dengan manusia manapun.

Engkau akan lihat,
pada akhirnya,
ini adalah urusan antara engkau dengan Penciptamu.
---

No comments: