December 23, 2011

Novel Dewasa

Diranjangnya, Weby tengah membaca novel usang yg baru ia beli dipasar Senen. Baru kali ini ia membeli sebuah novel dewasa, sejak ia memutuskan utk belajar menjadi penulis profesional, mau tdk mau ia harus membaca semua jenis buku.

Weby membuka asal lembaran novel itu. Tiba2 tertarik dengan awal potongan cerita di lembar tengah. Sambil berkonsentrasi, Weby menahan nafas pada apa yg dibacanya ;

---
Entah berapa kali wanita itu menjilati telinga mungil milik pasangannya, asik sekali. Kemudian sambil terengah ia menggeser posisi bibirnya menuju ke bibir tebal pasangannya.

Satu menit, lima menit, sepuluh ... tidak lepas sama sekali. Makin tergesa, seakan itu adalah ciuman terakhir yg mereka bisa nikmati ...

Wanita itu coba melirik ke gambar2 dilengan kanan milik pasangannya. Ada pertanyaan melintas, sudah berapa kali kuku para wanita masa lalunya mencengkeram kejang gambar2 itu? Tanpa terjawab, pertanyaan aneh itu menghilang ...

Matanya terpejam, menikmati bibir yg sedang melumat bibirnya. Sekejap terfikir, sudah berapa kali bibir para wanita pernah dilumatnya? Tanpa berfikir lanjut, pikiran aneh itu lenyap ...

Seketika dirasakan ada gerakan yg tdk diduga, penuhi jiwanya. Memuaikan warasnya. Segala pertanyaan dan pemikiran terbang entah kemana. Tidak lg bertanya, tidak ada lg pemikiran.

Tidak sempat berfikir, otaknya tenggelam..
Tidak sempat melihat, retina matanya berputar keatas.
Tidak sempat bernafas, oksigennya dirampas.
Tidak sempat berbicara, erangannya membahana.

Tiba2 tubuh keduanya ...
---

Tidak diteruskan kelanjutan kalimat itu, Weby mendadak menutup buku nya, berhenti membaca. Turun dari ranjangnya, mematikan lampu, balik ke ranjang, telungkup memasukkan tubuh ke balik selimut, menutup kepala dengan bantal besarnya. Berusaha menggelapkan penglihatannya dari imajinasi.

Terpaku dalam gelap, hening. Hanya jantungnya yg berdetak cepat.

No comments: