February 20, 2012

"Naik Kelas Yuk!"

Orang bijak bilang ;
'Keabadian yang abadi adalah ketidak abadian'.

Sebab hidup ini tidak abadi, maka apa kita akan buang waktu dan berdiam diri tanpa menjadikan diri yang terbaik yang kita bisa?

Pasrah dan Ikhlas, dua kata yang berbeda sekali. Betul artinya mirip, yaitu adalah berserah pada yang kuasa, tapi jika dikaji lebih lanjut maknanya, ternyata pengaruh dari dua kegiatan tersebut bertolak belakang.

Pembedanya ada pada time frame pelaksanaan kedua kegiatan tersebut.
Pasrah adalah berserah sejak awal, merasa pasrah dengan keadaan yang (alasan pembelaannya nih) seakan2 sudah suratan takdir yang telah digariskan Tuhan. Jika sudah bertemu kondisi yang sulit maka kita malas berusaha dan mencari jalan keluar. 'Sudahlah, mungkin memang takdir saya' begitu biasanya kita berucap.
Dan kemudian membiarkan waktu berlalu begitu saja tanpa ada perubahan apapun untuk memperbaiki keadaan sulit yang kita miliki. Menyerah dengan keadaan logikanya berarti meyakini bahwa Tuhan itu tidak ada loh. Karena sebenarnya Tuhan tidak akan tinggal diam jika kita berupaya yang terbaik, setidaknya pasti akan terjadi pergeseran nasib dibanding kita pasrah saja.

Mario Teguh juga pernah berkata ; 'Kalah adalah hal yang sementara. Menyerah yang menjadikan kekalahan itu permanen'.

Beda dengan Ikhlas. Kita hidup selalu punya hak untuk melakukan perbaikan diri, punya hak untuk selalu memilih tidak menerima nasib buruk, punya hak untuk bangkit dan berusaha. Yang kita tidak punyai hak adalah menuntut hasil upaya tersebut, tidak berhak untuk selalu benar dengan ramalan hasil akhir. Berserah terhadap hasil dari segala usaha yang kita usahakan adalah inti dari ke ikhlasan. Ikhlas terhadap hasil akhir, bukan pasrah terhadap kondisi awal. Itulah pembeda 2 kata-kata berserah tersebut. Akhir, dan Awal.

Kenapa kita tidak disarankan memikirkan hasil akhir, tidak terikat dengan hasil akhir, dan ikhlas terhadap keputusan masa depan? Karena saat kita sedang berusaha melakukan kegiatan memperbaiki diri dan keadaan, kita menjadi fokus dengan hanya kegiatan mulia tersebut, tidak peduli apapun hasil akhirnya nanti. Yakin saja bahwa apapun yang kita lakukan pada saat pikiran, perasaan dan energi kita terfokus pada saat ini, maka niscaya hasilnya akan baik.

Jadi, mau pasrah sekarang, atau ikhlas nanti? 

Pasrah sekarang dan menyerah? Itu namanya tidak naik kelas karena malas masuk 'sekolahan' nya hidup. Mau kasih nilai di raport jg bingung 'guru'nya hehehe...

Usaha dan hasil akhirnya tetap tidak sesuai? Itu baru namanya belum lulus tapi setidaknya sudah pengalaman belajar di'sekolahan' hidup. Walau merah nilai nya, yang penting tidak kosong kan itu raport :)


No comments: