December 16, 2011

Ego against Heart

I peek Weby's upcoming project, that she wrote last nite on her cell ;

---
I'm gonna be my own Hero. Saving my life.

By killing my egos, and surrender it to other organ; heart.

Cos, if my heart fulfilled by love, it possible to give many people kindness. It can give me answers why God let me live at the first place.

I believe, that egos can not do that.
Egos disable me of giving kindness in people's life.
Egos can only make me regretful, when i die at the end will be no answer why I were here.

So, I choose to win my heart, rather than my ego.
I won't see them fighting any more.
The egos had lost the fight against heart.

It's heart's turn.
Now.
---

Hhmmmm...
Sounds a perfect and an exciting project to her. Fit.
And, It must be a no-fail project.

December 14, 2011

'Living the Now'

Ada orang yg katanya berani, yg bilang 'I wanna be your hero dear, I wanna sacrify my own happiness, i do this for your happiness'

Sang filsuf Paolo Coelho percaya, bahwa kita tidak akan pernah benar-benar bisa tau apa yang membuat orang lain bahagia.
Sama seperti orang lain tdk akan pernah benar-benar bisa tau apa yang membuat kita bahagia.

Jangan terlalu percaya diri dan mengklaim bahwa kita akan jadi pahlawannya siapapun, hanya karena kita yakin bahwa bahagianya hanya bersumber dari pengorbanan kita.

Remember, our goal is being a HERO, instead of being ZERO.

Ketika kita memaksa diri berkorban dan menganggap pengorbanan kita tsb penting buatnya, apa jadinya jika pengorbanan kita itu justru menjadi sumber kesedihannya? 

Contoh, kita memilih pergi meninggalkan hubungan dan mengorbankan perasaan sendiri demi agar dia mendapatkan yg lebih baik dari kita di kemudian hari. Kita merasa yakin dia akan tersiksa bila kita pertahankan hubungan. Artinya kita sudah mewakili perasaan nya. Wah, hebat ya?!

Tidak pernah ada sejarahnya hati itu dapat terwakilkan selain si pemilik nya sendiri. Being a hero is not always by saving him from fire, not always by sacrificing and abandon what's our inside. Bisa saja dia menginginkan sebaliknya, menerima keterjepitan asalkan tetap ditemani dalam kondisi apapun, tanpa jaminan masa depanpun asalkan kita selalu mendampinginya, menjadikan diri kita partner hidup mengarungi samudra hidup, menjadikan diri kita sisi lain dari seorang pahlawan dan sumber kekuatannya untuk jalani tapak yg berbeling. Seberapa kelampun ujung jalan yg akan dilaluinya. Yang berhak mencap diri kita pahlawan, adalah orang lain, bukan diri kita sendiri.


Being a hero can also by making a person slip and fall, so he can learn how to stand up and passing thru all the gravel. By making a person drawn then he knows how to breath in the water, for me, that's how a hero should do. We never know how meaningful those lessons for him. To upgrade him from average people's level.

Kita toh gak akan pernah tau apakah orang yg kita jaga agar masa depannya bahagia itu akan benar-benar bahagia nantinya. Tidak bijak menghukum diri sendiri dan orang lain hari ini, hanya karena yakin dengan berpisah, besok kita pasti akan bahagia masing-masing. Tidak ada yang pasti di dunia ini kecuali KEMATIAN.

So, mengapa mengorbankan bahagia yg kita miliki hari ini padahal kita yakin besok atau lusa kita akan mati?

Seperti apa yang selalu di percayai Steve Jobs ; by believing that we are goin to die tmrw, there's no other way than to follow your heart.

Yang paling penting sekarang adalah komunikasikan apa yg menjadi kekhawatiran kita terhadap apa yg akan terjadi didepan. Biarkan orang yang akan kita pahlawani itu memilih. Jika dia bersedia memilih jalan sulit didepan bersama kita, respect his willingness, accompany him thru all, hold his hands and help him by never leave him. Be together as life soldier. I copy an obsolete quote which always true ; together is better than alone.

Suat saat nanti, ditengah jalan penuh beling dan kerikil itu, ketika matahari tiba-tiba berbaik hati menyingkirkan awan gelap diatas kepala, kita akan bersyukur masih bisa tersenyum, bahwa saat kita menoleh kesamping, masih ada dia yang kita inginkan menemani kita di masa depan.

'choose to Living the Now, don't choose to Leaving what we have Now'
So, carry on ...
Together.

December 12, 2011

Rapor Merah Weby

“Sudahlah Fien!!” bentak Raja. Weby dan Raja tidak percaya apa yg baru saja terucap dan terdengar di ponsel BB nya masing-masing. Seketika Weby meminta Raja mengulang apa yg baru saja di ucapnya. “Kamu panggil siapa aku barusan?” suara Weby tergetar shocked. Raja hanya diam dan mencoba menyadari kesalahannya, namun semakin Raja yakin ucapannya salah semakin menambah kemarahannya yg entah ditujukan kepada siapa sekarang. “Gak penting membahas dia sekarang!! Aku sendiri gak tau kenapa panggil itu!” teriaknya putus asa.

Akhirnya terhenti juga pertengkaran yang sudah berlangsung on-off 2 hari itu. Weby menutup ponsel dan menangis perih, tdk pernah dibayangkan sebelumnya rasa sakit seperti itu.

Entah berapa lama Weby menutupi tangisnya dibalik bantal basah, ia mengambil termometer digital utk mengukur suhunya. Ia mendesah ketika membaca hasil 39,31 derajat celcius, “Pls not now, God...” doanya. Dengan gontai ia ke meja samping tempat tidur mengambil paracetamol, meminumnya dan merobek pembungkus kompres bye bye fever. Dipasangkan kertas dingin itu di dahinya sambil kembali berbaring, berharap dapat menenangkan diri namun pikirannya tetap ke kalimat Raja. Terngiang-ngiang dengan jelas suara Raja memanggil Weby dengan nama mantan istrinya. Sesaat Weby melirik lampu BB nya, berharap ada pesan singkat permintaan maaf dari Raja akan kesalahan yg dilakukannya. Tidak berkelip. Dan dengan segera, predikat lelaki terkejam pun telah menambah predikat jahat Raja lainnya di otak Weby 2 hari ini.

Weby mencoba menganalisa mengapa Raja bisa sekejam itu, otaknya berputar keras, tidak satupun gambaran sejarah kelam Raja yang tidak Weby ketahui. Weby mengenal masa lalu Raja seakan Weby adalah diri Raja sendiri. Weby pernah mengalaminya juga, persis. Terlalu persis. Itulah yang membuat Weby dan Raja dekat dan saling membutuhkan. Miripnya masa lalu yang kelam.

Raja sangat membenci Fien, teramat sangat Fien menyakiti Raja berulang-ulang. Satu hal yg Weby yakin, jika Raja bisa dengan tidak sengaja memanggilnya Fien, dikarenakan Fien lah yang sedang ada di pikiran Raja saat itu. Kenapa Fien bisa saat itu hadir dikepala Raja?, karena Weby tengah melakukan apa yang biasanya selalu Fien lakukan terhadap Raja. Yah... itu dia alasannya. Weby sedang melakukan hal yang dibenci Raja, dan membangkitkan ingatan Raja secara refleks ke masa lalu. Memori Raja tertukar akibat dipaksa merasakan lagi masa kelamnya. Teriakan Weby sama dengan teriakan Fien. Weby boleh marah dan sakit hati jika Raja salah memanggilnya dengan sebutan Fien pada saat Raja sedang tidak marah dan putus asa. Weby bahkan harus marah jika Raja memang memanggilnya Fien saat Raja sedang memeluk Weby dengan sayang. Karena berarti Fien lah yg diharapkan Raja ada dipelukannya. Tapi Raja memanggilnya Fien saat Raja sangat marah dan lelah karena pertengkaran. Fien lah yg selalu membuat Raja marah, bukan Weby.

Weby merasakan sakit hatinya berubah wujud, menjadi rasa penyesalan yang dalam. Bukan menyesal telah membuat Raja mengingat masa kelamnya, bukan itu. Weby menyesali bahwa ia telah menjelma menjadi wanita yang dibenci Raja, yang Weby sendiri selalu memberikan nasehat-nasehat sok bijak kepada Raja mengenai wanita yg dibenci nya itu. Weby terkulai semakin lemas. Malu sekali mendapatkan dirinya menjelma menjadi Fien kedua dan tidak mampu menjadi wanita baru bagi hidup Raja yg pernah ia janjikan. Ia sama saja dengan Fien. Mengecewakan Raja.

Harapannya berdua Raja untuk menjadi pasangan terbaik dan saling menjaga agar masing-masing tidak lagi merasakan pedihnya masa lalu, sirna sudah. Hanya karena keegoisan utk memaksa Raja memberikan perasaan ‘instant secure’ yang sesuai versi Weby. Membuat Weby akhirnya menghasilkan pertengkaran, kepedihan dan perpisahan. Weby merasa kalah, seperti seorang siswa yg tidak lulus sekolah. Rapor nya merah. Dia merasa seperti pecundang bodoh.

Menyadari ia pun masih sangat menyayangi dan membutuhkan Raja yang selama ini tidak pernah membiarkan Weby tergores luka sedikitpun. Weby berusaha berfikir jernih. Ia tidak ingin hatinya terperosok dan fisiknya semakin merosot sakit, weby merasa harus melakukan sesuatu untuk memulihkan dirinya. Untuk memperbaiki rapornya. Bukannya melakukan hal yang biasa wanita lain lakukan bila mendengar pasangannya memanggil nama yang salah, Weby lupakan sakit hati, berhenti menangis sampai mati, tidak akan menyiksa diri sendiri dengan lagu-lagu menyayat. Ada yang lebih penting dari semua kegiatan itu. Weby segera mengambil ponsel dan menulis surat untuk Raja.

------
Dear Raja,

Aku minta maaf 2 hari ini telah memaksa mu jd lelaki terkejam yg pernah kukenal. Semua ternyata salahku. Aku menjelma jadi sosok yg kamu benci.
Maafkan aku tdk cukup kuat mengontrol emosi dan memancing kamu hingga kamu tdk sengaja menyakiti aku.
Temani aku bangkit dari kekalahan mempertahankan kebahagiaan kita yg msh lebih besar dr kesedihan yg kita alami.

Raja, tolong jangan pisahkan aku dulu dari kmu. Aku masih ingin belajar. Kita coba lagi sampai titik penghabisan. Kasih aku kesempatan utk selalu menyayangimu dan tdk memikirkan hal lain selain itu.

Kita berhenti sebentar dari pembahasan masa lalu dan masa depan. Kita nikmati saat ini dgn sesungguh2nya.
Apakah kamu bersedia menerima maafku? Aku gak boleh sakit saat ini, aku butuh sehat. Karena anak kita butuh aku.

Aku janji tdk akan ada lg permintaan ini. Krn aku tdk akan melakukan hal yg sama.

*love,
Weby
------

Tidak pernah Weby menangis menulis surat selain saat ia menulis surat utk Ibunya 11 tahun yang lalu, ia menangis menulis surat memohon agar ibunya tidak pergi meninggalkan Weby dan adik-adiknya. Kali ini ia menulis dan menangis takut, takut Rapor merah Weby memisahkannya dari Raja. Pria yang sudah dipilihnya untuk berada disamping Weby suatu saat Weby menemui ajalnya nanti.

December 11, 2011

a Wish

C        : Gambar apa tu pp nya?
W       : Huruf, inisial saya.
C        : Nenek-nenek juga tau. Artinya apa?
W       : Wishing
C        : What kinda wish?
W       : Lots
C        : Doa jgn banyak-banyak. Nanti Tuhan bingung...
W       : Intinya doa pingin tambah pinter jalanin hidup.
C        : Buat apa jadi pinter?
W       : Biar bs bermanfaat buat sekeliling
W       : Minimal radius 1 km lah
C        : Huahahaha
C        : Radius 1 km dari dimana kamu berada?
W       : Dari dimana orang-orang yg kenal saya berada :)
W       : Atau setidaknya radius 1 km dari dimana orang-orang yang kenal saya, dan inisial huruf namanya sama dengan saya 'W'
C        : Really good wish. Keep on.
W       : Thanks. Will do.

December 9, 2011

U ...

Time flies
But not this mind
Leafs yellowish
Not this heart
Seasons runs
Not these eyes

Someone has stopped me,
Questioning
Seeking
Wanting.

What on earth I shall ask for more?
While these senses are filled of his existances

Even he's covered by wall
Far, untouchable, invisible

His heart is the nearest feel I heart.

December 5, 2011

Proyek Baru (MT)

Tuhanku Yang Maha Membuka Hati,

KekasihMu yang kecil ini hidupnya tidak selalu mudah, 
tapi ia tetap bertahan. 

Karena aku yakin, bahwa 

Untuk setiap kesedihanku, Engkau menyiapkan kebahagiaanku.

Itu sebabnya, hari ini aku mohon agar 
Engkau mentenagai keberanianku untuk tetap berharap - walau lebih mungkin bagiku kecewa, 
untuk berharap hanya kepadaMu - dan tidak kepada manusia yang mudah ingkar, 
dan untuk berbahagia menerima sekecil-kecilnya hasil 
dalam sebesar-besarnya harapan.

Sesungguhnya, jika aku berserah kepada tuntunanMu, 
semua kesalahanku adalah seberguna ketepatanku.

Maka hari ini aku akan belajar, 
untuk menerima kesalahan dan kegagalan 
yang Kau ijinkan terjadi, 
sebagai rahmat yang harus kusyukuri, 
yang mendekatkanku kepada jawaban dari doa-doaku.

Tuhan, aku mohon Engkau merestui kesungguhanku hari ini, 
untuk menjadi pribadi yang tegar menghadapi kekecewaan.
Astungkara.

November 29, 2011

Past and Future

“Welcome aboard Sir, May I assist your family to the seats”
Sapa wanita berseragam kepada Raja dan keluarganya sambil menunjukkan deretan bangku kelas bisnis dalam pesawat yg akan di tumpangi keluarga kecil itu selama kurang lebih 14 jam, menuju sebuah ibukota negara lain.

Setelah Weby memastikan anak2 telah duduk dengan nyaman dan tidak kekurangan apapun, ia lalu meghempaskan tubuh di bangku sebelah Raja. Sambil senyum-senyum Raja memperhatikan apa saja yang sedang istrinya keluarkan dari tas besar yang (Raja tahu) telah Weby persiapkan 6 hari sebelum perjalanan ini. “Dasar melankolis” ujarnya meledek. Selain memuji Weby, hobby Raja yg kedua adalah meledek nya. Selama dirasa porsinya seimbang, Weby selalu senang mendengar pujian dan ledekannya.

Belum selesai Weby mengeluarkan sebagian isi tas, tiba2 suara renyah seorang pria di koridor pesawat memaksa kepalanya untuk mendongak, “Seat number kita berapa ya Dea?” tanyanya kepada seorang gadis berusia sekitar 16 tahun yg berjalan didepannya. Sesaat mata Weby dan mata pria itu bertemu, merasa mengenalinya Weby pun tersenyum dan berdiri dari duduk. “Hai Indra, what a surprise” ujar Weby sambil mengulurkan tangan. Pria yang belum bisa merubah ekspresi kagetnya itu tidak berkata apapun, hanya mengulurkan tangan menyambut jabatan hangat Weby.

Lalu Weby mengenalkan pria itu kepada Raja, “Kenalkan, ini suamiku. Raja” Tanpa berdiri Raja menyambut jabatan tangannya dan mereka saling tersenyum ramah. “Hai, halo. Web, long time no see ya, berdua aja?” tanyanya pada Weby. Sambil menunjuk 2 anak usia remaja yg sedang duduk di bangku seberang, Weby menyahut “Itu, sama Ebs, dan Fay, adiknya”. Ebs dan Fay melambai kepada Indra dan Dea yg berdiri didekat Weby. Indra dan Dea membalas lambaian mereka. “ Aku sama Dea, masih inget Dea kan?” tanyanya. Webyy tersenyum kearah putrinya itu, “ Halo Dea, sudah gadis deh kamu” kata Weby. “Hai Aunt, nice seeing you” balasnya.

Melihat situasi koridor yg mulai padat dilewati penumpang, Indra pun menyadari bahwa ia menghalangi jalan penumpang lain. “I think i should grab our seats then, they don’t allow me having reunion. Okay, see you around ya” kata pria itu kearah Weby dan suaminya. Mereka tertawa dan Webypun kembali duduk. Di bangkunya, Weby tidak meneruskan kegiatan mengeluarkan perkakas dari tas lagi, beberapa detik ia sempat termenung sambil melihat ke luar jendela. Raja menyadari istrinya melamun, tangannya meraih dan menggenggam tangan Weby. “Akhirnya aku liat juga yg namanya Indra” gumamnya. “ Setelah 9 tahun dibikin penasaran sama kamu” sambungnya dgn senyum jail. Weby cuma menatapnya sok kesal sambil berusaha melepaskan tangan darinya.

Sudah hampir separuh waktu perjalanan, seperti biasanya Weby tidak pernah bisa terlelap didalam pesawat yg membawanya kemanapun selama ini. Makanya ia selalu membawa cukup banyak alat2 pengusir bosan, yg paling wajib pastinya i-book untuk dibaca dan bikin tulisan. Sambil membaca sesekali Weby memonitor Ebs dan Fay dibangku nya. Mereka sedang lelap dengan headset terpasang di kedua pasang telinga. Sementara Raja sedang serius menonton film box office terbaru. Weby putuskan berdiri, mengecup hidungnya dan berbisik “Aku tengok Dea sebentar ya”. “Dea atau papanya?” ledek Raja “Jangan lama2 ya, habis film ini kayanya aku mau ciumin muka kamu” rayunya sambil nyengir. Weby melengos beranjak dari hadapan Raja dan menyusuri isle pesawat, ternyata mereka duduk berdua di tiga deret bangku. Dea melihat Weby dan memanggil “Auntie, come seat here”. Kemudian Weby pun duduk di samping mereka.

Dan dimulailah percakapan tiga manusia itu…

Indra : You look great Weby. Ya Dea ya? Umurnya kaya gak nambah2

Dea : Wah, papa gak punya FB sih, jd nya norak gitu liat Aunt begini.

Weby : Masa Dea, kita friends di FB ya?

Dea : Iya, aku gak pernah comment sih, but was collecting all you notes and quotes.

Indra : You did? Why didn’t you share me De?

Dea : Makanya gaptek jangan dipiara pap, gak bs nge trace mantan kaaaannn. Hahahaha

Weby ber-high five dengan Dea sambil tertawa.

Weby : Hey, I like this, (sambil menujuk i-book dipangkuan Dea) best friend of mine.

Dea : Yeap, me also.
Look, I’m gonna continue my book and my music. You guys may talk, don’t worry, I can’t hear a thing.

Indra : Hahahaha…

Weby : She’s so damn smart, her eyes and face tell me that.

Indra : She’s my wife now.

Weby : U are lucky. Same like me.

Indra : He’s the One?

Weby : Ya. He is the Super One. Can’t imagine live my fuckin’ life without him.

Indra : I know that. Seeing you comfort and happy, it is his very super achievement. U are so lucky.

Weby : You should find you Super One too. Need a help? Have lots of gorgeous and nice lady friends.

Indra : No thanks. I’m happy for I am now. Dea is my Super One.

Weby : I believe she is.

Setelah 10 menit ngobrol ringan ttg perjalanan yg masing2 akan nikmati. Akhirnya Weby menghentikan obrolan.

Weby : Okay… I should get back to my seat then. Nice having small talks with you Ndra. Have a terrific trip u two.

Indra : Me too. Send my hello to your hubby and kids.

Weby kembali ke bangkunya, terlihat Raja sdg tertidur pulas. Weby mencium matanya, kemudian meneruskan membaca.

Pesawat sudah mendarat di kota tujuan kami, salju terlihat dibeberapa ujung atap bandara. Weby, Raja dan anak2nya beriringan menuju antrian di counter imigrasi. Terlihat Indra dan Dea dibelakang mereka sdg berjalan mendekat. Mereka bersalaman lagi, kali ini Ebs dan Fay ikut bersalaman dengan Indra dan Dea. Salam perpisahan. “Bye Aunt, have a great vacation here. I’ll text you where my hotel is” teriak Dea sambil berpisah jalur keluar dan melambaikan tangan. Indra mengikutinya sambil tersenyum kearah mereka berempat.

Sambil mengantri, mereka berempatpun memulai obrolan.

Ebs : Who’s he mum?

Weby: She’s my old friend’s daughter

Ebs : Not her. He, who’s he?

Raja : He’s your mum’s ex, Eb (jawab Raja sambil mengusap rambut Eb)

Ebs : I think he’s still in love with you mum. I can read his mind

Raja : Hhmmm, U rite dear. But poor him, your dad has made him back off long time ago.

Ebs : I’m happy you did Dad. I can’t imagine other man could wins mum’s heart. She’s freak remember?

Raja & Ebs : Hahahaha…

Weby: (!@#$%^&) yeah, rite ...

Tiba2 Weby teringat sesuatu, tujuan utama dari perjalanan ini.
Weby : Btw Fay, baby born gift nya mana?

Fay : It’s in my bag mum, why?

Weby : We’ll gonna stop by at the hospital first before we check in hotel

Fay : Yesss… I can’t wait to see my mama and the baby!

Weby : I better call your mama now, let her know that we'd arrived n gonna visit her and your new lil sister by soon.

Fay : Great mum! Hey Eb, my new sis must be prettier than you. Small and quiet. Not like you, noisy! (sembur Fay sambil mencibir)

Ebs : Hey, you know what Fay? I think your new lil sister won’t open her eyes, not because she’s asleep.
But bcos she doesn’t want to see her naughty brother!

Weby & Raja : (smiling each other) Get your behaves guys…

November 27, 2011

November 22, 2011

Please don't call me Poison

Akhirnya tiba waktu weby bertemu ayah bunda Raja, dua hari lalu untuk pertama kalinya, keduanya memanggil weby utk datang. Dan, hari ini Weby duduk dihadapan dua manusia baya yang ia kagumi walau tidak pernah ia temui sebelumnya, sangat weby hormati walau hanya mengenal profil mereka dari mulut Raja. Ketegasan mereka utk melarang Raja berhubungan dgn Weby, pun merupakan keputusan yg wajar dan sangat weby pahami. Mereka yakin bahwa weby bukan wanita yang tepat untuk Raja. Bahwa weby adalah perempuan yg kembali dipilih 'salah' oleh Raja, perempuan yg jg akan membuat mereka dan Raja kembali merasakan sakit seperti dulu. Rasa sakit menahun yg bahkan sampai saat ini belum bisa pulih mereka rasakan.

Terduduk tanpa kata, weby merasakan jantungnya berdegup, belum pernah weby merasakan hatinya sekecil saat ini. Weby tdk berani sedikitpun melirik Raja yg jg berada di ruangan bersamanya. Sejujurnya, sampai kapanpun Weby tdk merasa pernah siap menghadapi situasi seperti ini, tdk bersalah namun sudah seperti perempuan yg divonis bersalah akibat 'pekerjaan' manusia lain sebelumnya. Larangan berhubungan antara weby dan Raja yg telah berjalan hampir dua tahun belakangan ini, tanpa sadar telah menjelma, melekat dan kadang menjadikan weby perempuan yg menilai dirinya sendiri kecil dan rendah, merasa seperti racun keluarga Raja yg tdk seharusnya ada, merasa lahir dari rahim yg salah, besar dan hidup di kota yg salah, punya masa lalu yg salah, dan memiliki hati yg jatuh cinta pada lelaki yg salah, yaitu Raja, anak lelaki satu-satunya mereka, yg telah memutuskan sendiri utk menikahi weby bulan depan, dengan segala resiko apapun yg akan terjadi.

Namun, inilah saatnya weby harus mengakhiri kelelahan mental yg dirasakan selama ini. Kelelahan weby yg selalu berusaha mengajak Raja utk menyerah, kelelahan memerangi kesedihan krn tdk punya kekuatan utk memundurkan waktu ke masa weby blm bertemu Raja, kelelahan utk selalu berdoa agar Tuhan melenyapkan saja rasa indah yg dimiliki Raja dan weby, kelelahan menyesali bahwa weby tdk lahir dari rahim seorang ibu bersuku dan beragama yg sama dgn Raja, kelelahan bertanya mengapa Raja harus mengalami masa lalu yg pahit dan membekas dihati orangtuanya.

Weby melihat bibir ayah raja bergerak2 mengucapkan kalimat2 yang sudah sering weby bayangkan di alam pikirannya. Hampir setiap kata yg keluar dari bibir beliau bisa weby ikuti layaknya sebuah film yg telah weby tonton berulang2. Weby tau ayah Raja akan berkalimat seperti ucapan2 yg weby dengar hari ini.

Suara ayah terdengar bijak dan pelan. 'Weby, terima kasih sudah datang bertemu kami. Namun maaf, saya sebagai ayah Raja tetap tidak dapat menyetujui Raja menikahi kamu. Itu sudah keputusan kami, jika kalian tetap menikah, silahkan Raja keluar dari keluarga kami. Namun jika kami bisa meminta bantuan kamu kali ini, tinggalkan anak saya dan pilihlah pria lain untuk masa depan kamu. Tolong hormati permintaan ini'.

Terdengar kepiluan yg teramat dalam terselip di suara bariton ayah Raja. Semua terdiam, Weby tertunduk. Permintaan yg sangat tidak bisa ditolak weby. 'Andai saja semua semudah itu, ayah, pasti sudah aku lakukan sejak dulu sekali' bisik weby sedih dalam hatinya.

Terlihat Raja beranjak dari duduknya, meraih tangan weby dan berniat membawa weby keluar dari ruangan itu. Namun weby tidak bergeming, dia menatap Raja seakan meminta agar Raja tidak membawa nya pergi dulu. Raja memandang weby dengan tatapan khawatir, namun ia berangsur duduk kembali. Weby telah beritikad datang ke tempat itu utk pergi dengan membawa hasil. Setidaknya mengantongi hasil jalan tengah yg baik. Weby tau persis, kalimat2 ayah Raja tidak akan merubah keputusan Raja utk menikahi weby. Raja akan tetap dengan tekad nya keluar dari keluarga nya dengan terpaksa, dan itu akan kembali menghasilkan sakit luar biasa bagi ayah terlebih ibunya, lebih sakit dari rasa yg pernah ditoreh oleh pengalaman pahit Raja sebelumnya. Weby tidak ingin seperti itu, dan sudah jelas pula bahwa Raja pun akan merasakan sakit bahwa harus memilih satu diantara dua hal yg paling penting baginya. Weby yakin Raja pun tidak terlalu bahagia dengan keputusannya meninggalkan mereka. Orangtua yg luar biasa berperan bagi hidupnya dan telah dilukainya sejak bertahun-tahun lalu.

Weby memulai rangkaian kalimatnya dengan kata 'Terima kasih, ayah ibu'. Suaranya terdengar parau namun tatapan matanya memancarkan keyakinan, bahwa inilah satu-satunya kesempatan pertama dan terakhir utk melakukan hal yg selama ini ingin weby lakukan.

'Saya menghargai permintaan ayah, mengerti kekhawatiran ayah bahwa Raja tidak akan bahagia jika menikahi saya. Paham atas ketakutan bahwa saya akan juga menyakiti Raja. Rasanya setiap ayah yg saya kenal pun akan melakukan hal yg sama. Menjauhkan anak dari luka adalah tugas setiap orang tua. Karenanya, saya yakin ayah melakukan ini krn luar biasa sayang dgn Raja. Dalam hal ini, saya benar2 ada dipihak ayah'. Weby menatap Raja sesaat, kemudian kembali berbicara ''Saya janji akan menuruti permintaan ayah, tapi maafkan jika rasanya saya tidak sanggup menuruti semuanya'. 'Maksud kamu?' tanya ayah Raja. 'Karena sayapun sangat tdk ingin Raja pergi dari keluarga ini, saya bersedia menolak menikah dgn Raja bulan depan. Tapi saya tidak mampu meninggalkannya. Ayah bisa saja melarang kami menikah, tapi sungguh, mustahil ayah bisa melarang kami saling menyayangi. Saya tdk mau blg iya sekarang lalu mengingkarinya nanti. Untuk itu, mohon kasih kesempatan saya bahagiakan Raja satu tahun lagi saja. Ijinkan kami bahagia sebentar saja, terima kami berhubungan secara terbuka, setelah itu jika tahun depan ayah ibu masih berfikiran yg sama seperti hari ini, saya akan mundur dan pergi selamanya dari Raja'

'Apa boleh, ayah, ibu? Karena sungguh saya tidak ingin pergi dari tempat ini dengan hasil yg saling menyakiti. Saya tdk ingin Raja menikah tanpa kehadiran ayah ibu, saya pun tidak ingin nantinya ayah ibu kehilangan cucu sekali lg. Saya yakin saat ini, kita berempat dalam ruang ini, menginginkan hal baik yg sama'.

Ayah tidak berkata-kata, wajahnya muram namun terpancar sedikit kelegaan bahwa hari ini tidak berakhir dengan duka dan kebencian seperti dugaan dia sebelumnya. Terlihat ibu Raja menahan tangisnya, weby mendekat dan mencium punggung tangan ibu. Ibu Raja memeluk weby erat dan mengangguk pelan dalam dekapan weby.

'Ayah ibu, terima kasih, ayah ibu akan lihat, saya janji tdk menuruti Raja menikahi saya dan janji akan membahagiakan Raja setahun lagi saja, terima kasih ayah ibu, atas kebaikan hati dan kesempatannya'.

Suasana hening beberapa saat. Saling disibuki dengan pikiran dikepala masing-masing. Weby melihat Raja sedang tertegun. Kemudian Weby berdiri dan meraih tangan Raja, mereka berdua berjalan meninggalkan ruangan dengan pikiran penuh harap, penuh dgn mimpi bahwa tidak sampai tahun depan, Raja dan Weby akan duduk kembali diruangan itu bersama ayah dan ibunya, dengan topik dan atmosfir yang jauh berbeda dari hari ini.

Raja memeluk weby saat mereka sudah berada didalam mobil. Weby berbisik lembut ditelinga kanan Raja 'Sabar ya... Let's show them our love the whole year.'
Raja tersenyum dan berkata haru 'U know Web, somehow I'm sure, before next year... that they will be the one who ask me to marry you...'

Weby melepas pelukannya, menatap Raja dan mengulurkan tangan utk bersalaman, kemudian tersenyum berkata 'Hello, I'm your doctor, I hv lots of medicines for you n family. So, what's your name, patient?'

(to be continued next year)

November 20, 2011

Finally

Finally i republished my blog which i closed since years ago. Thanks to all my motivators :D

But however, this blog is still lousy and under constructions (you have no idea how handicap i am in blog world), so this is the best i can do to make my blog good lookin' *chuckling.
And as a matter of fact the last june to november's writings are still uploading, and there are more postings the writer haven't posted yet ;)

If you feel gonna like it. Wait for awhile. I have to take some blogging course :(
Ow yeah, Freely send me messages will ya'?

Xoxo,
Me.